Adakah di antara pembaca yang tidak ingin sukses? Saya kira tak ada satupun di antara kita yang tak mau sukses di masa depannya. Dan bayangan kesuksesan itu, tak jauh-jauh dari hal-hal ini: menikah, punya tabungan berlimpah, mobil, rumah pribadi, usaha lancar jaya, dan bagi anak soleh bisa memberangkatkan kedua orang tua untuk umroh. Syukur-syukur haji bersama sekeluarga besar. Mantap bukan?
Bayangan anda tidak salah. Saya pun membayangkan hal-hal yang kurang lebih sama tentang arti kesuksesan.
Pertanyaannya, bagaimanakah caranya supaya kita bisa sukses? Sebagaimana peribahasa banyak jalan menuju Roma, tentu banyak jalan menuju kesuksesan. Sudah banyak seminar, pelatihan, proyek, dan terapi-terapi khusus. Sudah banyak pula buku-buku, kiat-kiat, tips dan trik, sampai iklan Cara Gila Meraih Kesuksesan.
Sejenak, mari kita menahan diri terlebih dahulu. Saya ingin bertanya kepada anda, apa itu kesuksesan? Jika disederhanakan, banyak orang memahami kesuksesan dengan rumus:
"Karir + Profesional = Sukses"
Karir bisa berarti anda bekerja di sebuah instansi atau perusahaan. Boleh juga apabila diartikan dengan anda membuka usaha sendiri, entah itu toko kelontong, mini market, atau di sektor peternakan atau pertanian. Pendek kata, karir adalah sarana yang saat ini disebut dengan bekerja. Ya, tentu saja bekerja. Anda tidak akan memperoleh apa-apa jika berdiam saja, bukan?
Profesional berarti ada perlakuan khusus dalam pekerjaan anda. Kata profesional di sini menandakan, anda tidak setengah-setengah saat menjalankan pekerjaan anda. Anda tidak cukup profesional apabila hanya mengandalkan pada nasib belaka. Anda memiliki perencanaan matang, eksekusi tepat sasaran, dan evaluasi keseluruhan kinerja.
Sukses bisa dipastikan karir yang berarti pekerjaan ditambah dengan sikap maupun cara berpikir profesional menghasilkan apa saja keinginan anda. Kalau anda konsisten melakukan rumus sederhana di atas, anda seharusnya sudah kaya raya saat ini. Anda bisa berlibur kemanapun, memiliki apapun, dan berbuat apapun. Segalanya ada di genggaman anda.
Jika anda sudah merasa cukup dengan rumus itu, berhentilah membaca tulisan ini sekarang juga. Namun jika anda memikirkan hal yang sama dengan pikiran saya, rumus baku kesuksesan itu masih belum cukup sempurna.
Sekarang mari kita tengok aneka realita yang dekat dengan kita.
Semisal begini, anda sudah berupaya dan berdoa semaksimal mungkin, tapi ternyata kesuksesan (seperti rumus di atas) tak kunjung anda raih. Siang malam anda bekerja. Siang malam anda berdoa. Anda merasa bertahun-tahun mengapa hasilnya begini-begini saja? Anda lantas bertanya-tanya, apa yang salah dengan diri saya?
Sampai pada titik ini, anda sudah berada di jalur yang benar. Ya, apa yang salah dengan diri kita selama ini? Jika itu disebut kesalahan, bagaimanakah cara memperbaikinya? Bagaimana meraih kesuksesan sebagaimana yang kita impikan? Bahkan, pada titik tertentu, kita sering merasa bahwa hidup ini demikian tak adilnya.
Tunggu dulu! Ambil napas perlahan. Duduklah serileks mungkin.
Bagaimana jika seandainya rumus kesuksesan di awal itu kita ganti seperti ini:
"Hidup + Profesional = Kesuksesan"
Hidup berarti anda harus menemukan apa sebenarnya tugas hidup anda. Kebanyakan orang selalu menghabiskan semua waktunya untuk melakukan hal yang sebenarnya bukan tugas hidupnya. Akibatnya, kesuksesan bukannya datang, tapi malah menjauh darinya.
Profesional dalam rumus ini kurang lebih sama dengan paparan terdahulu. Profesional tidak semata perencanaan, eksekusi, dan evaluasi. Lebih dari itu, profesional berarti anda tahu, mampu, dan mau mengelola tugas hidup anda dengan sebaik mungkin.
Kesuksesan seperti ini tidak hanya seputar materi saja. Lebih dari itu, anda akan merasa segalanya berhasil. Anda bahagia. Yang terpenting lagi, bahkan membawa kebaikan bagi sekeliling anda. Artinya, bukan hanya anda yang merayakan kesuksesan itu, melainkan seluruh alam semesta ikut merayakannya bersama Anda.
Bagaimana, apakah anda merasa ada sesuatu yang berubah dalam diri anda setelah membaca rumus kesuksesan yang baru saja kita sempurnakan? Apakah anda merasakan ada secercah sinar yang merasuk perlahan ke dalam hati anda?
Ya, anda hanya perlu tahu apa sebenarnya tugas dan peran hidup anda, tugas selanjutnya adalah mengasahnya setajam mungkin sampai kesuksesan itu datang sendiri pada anda. Datang sendiri! Anda tak perlu menghabiskan banyak waktu untuk hal-hal yang sebenarnya hanya menyita perhatian anda dari apa yang seharusnya anda lakukan.
Anda mungkin bertanya-tanya, bagaimana caranya kita mampu mendeteksi tugas hidup kita sebenarnya? Lalu bagaimana cara untuk mengelolanya secara profesional?
Kami menyebut kemampuan mendeteksi tugas hidup itu dengan cosmic intelligence atau Kecerdasan Semesta. Kecerdasan ini merupakan bawaan semua makhluk hidup. Dan itu termasuk anda. Anda memilikinya, sebagaimana yang dimiliki oleh para tokoh besar dengan kesuksesan yang mereka ledakkan.
Menurut riset, manusia normal hanya mampu mengoptimalkan semua potensi dirinya tidak sampai satu persen. Albert Einstein, sang ilmuwan terkemuka, konon hanya mampu mengakses sekitar lima persen saja dari potensi yang dimilikinya. Lalu, bagaimana jika anda mampu mengakses lima persen saja dari potensi yang anda miliki saat ini? Bisakah anda bayangkan perubahan apa yang akan terjadi?
Bahkan, anda tak perlu membuang-buang uang untuk datang ke konsultan atau pelatihan-pelatihan yang memboroskan banyak biaya dan tenaga. Semua itu sudah ada pada diri anda. Ya, anda tinggal mengaksesnya saja. Namun, sekali lagi, ia masih tertidur lelap jauh di dalam diri anda.
Apabila anda masih tetap membaca sampai pada bagian ini, anda seharusnya tergugah untuk segera mencari tahu. Apa sebenarnya kecerdasan semesta itu? Bagaimana menyingkap rahasia kecerdasan yang kita miliki saat ini? Rumitkah caranya?